Wide Area Network (WAN), Point-to-Point Protocol (PPP), & Frame Relay
![Rayhan [RA]](https://github.com/rayhan-akbar.png)
TUJUAN PRAKTIKUM
- Memahami pengertian, tujuan, dan fungsi dari WAN
- Memahami operasi WAN dan enkapsulasi WAN
- Memahami cara kerja PPP
- Memahami proses konfigurasi dan verifikasi PPP
- Memahami proses autentikasi PPP
- Memahami cara kerja Frame Relay
- Memahami proses konfigurasi dan verifikasi Frame Relay
A. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah komunikasi yang dilakukan antara sender dengan receiver yang secara geografi terpisah jauh. Terdapat bermacam-macam teknologi WAN, yang membedakan hanya speed dan cost. WAN menghubungkan jaringan yang letaknya berjauhan menggunakan jasa provider. Adapun beberapa perbedaan antara WAN dengan LAN diantaranya:

Beberapa Istilah dalam WAN
Customer-Premises Equipment (CPE) adalah peralatan jaringan yang letaknya di sisi customer dan dihubungkan dengan local loop menuju Central Office. Di dalam cakupan suatu CPE, terdapat Data Terminal Equipment (DTE) dan Data Communications Equipment (DCE).
DCE adalah perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan ISP atau penyedia WAN, sedangkan DTE adalah perangkat yang menghubungkan LAN milik customer ke DCE. Kemudian, Demarcation point adalah titik yang menandakan batas berakhirnya sebuah CPE, dan mulai beralih ke sisi ISP. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.



WAN bekerja pada layer 1 dan 2 OSI layer. Berikut merupakan keterangannya:
-
Layer 1 (physical)
- EIA/TIA-232
- EIA/TIA-449/ 530
- EIA/TIA-612/ 613: High Speed Serial Interface (HSSI)
- V.35
-
Layer 2 (data-link)
- Circuit Switched
- Packet Switched
- Leased Line

Circuit Switched
Merupakan jenis koneksi WAN dimana pembentukan koneksi dilakukan dengan men-dial sebuah nomor, contohnya adalah nomor telepon. Setelah koneksi tercipta, barulah paket dapat dikirimkan. Contohnya: Integrated Service Digital Network (ISDN).

Packet Switched
Merupakan jenis koneksi WAN dimana paket dibentuk, dikirimkan, dan diterima dalam frame atau cell, hubungannya tidak menggunakan nomor yang di-dial, melainkan memakai identifier untuk mengirim paket ke tujuan. Contoh: Frame Relay dan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

Leased Line
Private dedicated point-to-point connection, biasanya menggunakan encapsulation PPP atau HDLC.
Point-to-Point Protocol (PPP)
Point-to-Point Protocol (PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada komunikasi WAN. PPP dapat mendukung synchronous maupun asynchronous communication. Data di encode ke dalam Non Return to Zero Inverted (NRZI), High Density Binary 3 (HDB3), dan Alternative Mark Invertion (AMI). Pada WAN, terdapat istilah demarcation point yang merupakan batas tanggung jawab antara provider dengan customer.
Komponen PPP:
- High-Level Data Link Control (HDLC) sebagai protokol basis untuk enkapsulasi datagram melalui serial link pada point-to-point connection
- Link Control Protocol (LCP) untuk membangun, melakukan konfigurasi, dan menguji koneksi data link
- Sekumpulan Network Control Protocol (NCP) untuk menetapkan dan mengkonfigurasi layer jaringan yang berbeda
PPP memiliki dua sub layer utama yaitu:
-
Link Control Protocol (LCP): LCP merupakan first-phase protocol yang membentuk koneksi pada PPP. LCP frame terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Link-establishment frame : membentuk koneksi.
- Link-termination : memutus koneksi.
- Link-maintenance : mempertahankan koneksi.
-
Network Control Protocol (NCP): NCP merupakan second-phase protocol yang mengatur hal-hal yang dibutuhkan terkait dengan Network Layer seperti permintaan IP address.
Contoh konfigurasi PPP dengan CHAP
- Topologi:
- Konfigurasi:
- Router Customer
Customer(config)#int s0/0/0
Customer(config-if)#encapsulation ppp
Customer(config-if)#ppp authentication chap
Customer(config-if)#username ISP secret cisco
- Router ISP
ISP(config)#int s0/0/0
ISP(config-if)#encapsulation ppp
ISP(config-if)#ppp authentication chap
ISP(config-if)#username Customer secret cisco
sesimpel itu wkwkwk
Password Authentication Protocol (PAP)
PAP adalah salah satu authentication protocol pada PPP. PAP menggunakan metode two-way handshake dalam proses autentikasinya, dengan fase sebagai berikut:
PAP merupakan authentication protocol yang tidak menggunakan proses enkripsi, sehingga dapat memiliki kekurangan-kekurangan dalam segi keamanannya.

Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP)
CHAP authentication protocol lainnya yang ada pada PPP. Berbeda dengan PAP, CHAP melakukan proses autentikasi dengan metode three-way handshake. CHAP memakai teknik enkripsi dalam prosesnya, sehingga lebih aman dibandingkan dengan PAP. Berikut merupakan fase dari CHAP:

Frame Relay
Frame Relay adalah salah satu enkapsulasi yang digunakan dalam proses pengiriman informasi melalui WAN, yang dilakukan dengan membagi informasi menjadi beberapa frame atau packet. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan Frame Relay dan dikirimkan melalui sesuatu yang disebut dengan “virtual circuit” hingga sampai pada tujuan. Frame Relay bersifat connection-oriented. Berikut merupakann jenis jalur pada virtual circuit:
-
Permanent VC (PVC), merupakan jalur tetap (fixed). PVC adalah koneksi permanen seperti “dedicated point-to-point circuit”
-
Switched VC (SVC), merupakan koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. SVC tidak bersifat fixed dan jalur akan dibuat ulang bila waktunya habis